Strategi pengendalian stok MBG berperan penting dalam menjamin kelancaran penyediaan makanan bergizi setiap hari. Tanpa sistem stok yang tertata, dapur MBG berisiko mengalami kekurangan bahan atau pemborosan.
Selain itu, pengendalian stok yang tepat membantu pengelola menekan biaya operasional sekaligus menjaga kualitas menu. Oleh karena itu, dapur MBG perlu menerapkan strategi yang terukur dan berkelanjutan.
Strategi Pengendalian Stok MBG yang Efektif
Strategi pengendalian stok MBG menjadi fondasi penting bagi dapur MBG yang ingin beroperasi secara efisien. Penerapan strategi yang tepat mendukung keberlanjutan program sekaligus menjaga mutu layanan makanan bergizi.
1. Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku
Perencanaan kebutuhan bahan menjadi langkah awal dalam strategi pengendalian stok MBG. Pengelola dapur menghitung jumlah bahan berdasarkan data penerima dan menu harian.
2. Sistem Pencatatan Stok Terintegrasi
Pencatatan stok yang rapi memudahkan pemantauan keluar masuk bahan. Pengelola dapur mencatat setiap transaksi bahan secara konsisten setiap hari.
Melalui sistem ini, dapur MBG dapat mendeteksi potensi kehilangan atau pemborosan lebih cepat. Akibatnya, pengambilan keputusan stok menjadi lebih berbasis data.
3. Penerapan Metode FIFO
Metode FIFO (First In First Out) merupakan sistem pengelolaan bahan pangan yang memastikan bahan digunakan berdasarkan urutan waktu penerimaan.
- Petugas dapur mencatat tanggal penerimaan bahan secara lengkap pada label atau kartu stok agar urutan penggunaan dapat dipantau dengan jelas setiap hari.
- Petugas menyusun bahan yang datang lebih awal di bagian depan rak penyimpanan supaya bahan tersebut selalu diambil terlebih dahulu saat proses produksi dimulai.
- Petugas menempatkan bahan baru di bagian belakang rak dengan susunan rapi agar tidak menutupi atau menghambat akses ke bahan yang lebih lama.
- Petugas memprioritaskan penggunaan bahan yang mendekati masa kedaluwarsa ke dalam menu harian agar tidak terjadi penumpukan stok tidak terpakai.
- Petugas memisahkan bahan yang menunjukkan penurunan kualitas dan segera melaporkannya kepada koordinator dapur untuk mencegah kontaminasi silang.
Melalui penerapan FIFO yang konsisten dan disiplin, dapur MBG mampu mengurangi risiko bahan kedaluwarsa, menekan limbah pangan, serta menjaga mutu menu secara berkelanjutan.
4. Pengawasan Rutin dan Audit Internal
Pengawasan rutin memastikan strategi pengendalian stok berjalan sesuai rencana. Koordinator dapur melakukan pengecekan fisik stok secara berkala.
Audit internal membantu menemukan ketidaksesuaian antara catatan dan kondisi nyata. Oleh karena itu, dapur dapat segera melakukan perbaikan operasional.
5. Optimalisasi Penyimpanan dan Peralatan
Penyimpanan yang sesuai mendukung keberhasilan pengendalian stok MBG. Dapur menata bahan berdasarkan kategori kering, basah, dan dingin.
Penggunaan peralatan yang tepat, termasuk dari penyedia jual alat dapur MBG, membantu menjaga kualitas bahan. Akibatnya, bahan lebih awet dan aman digunakan.
6. Pelatihan Petugas Dapur
Petugas dapur memegang peran penting dalam pengendalian stok harian. Pelatihan rutin meningkatkan pemahaman tentang pencatatan dan pengelolaan bahan.
Selain itu, petugas menjadi lebih disiplin dalam menjalankan SOP stok. Dengan demikian, sistem pengendalian berjalan lebih konsisten.
Kesimpulan
Strategi pengendalian stok MBG membantu dapur menjaga ketersediaan bahan secara berkelanjutan. Sistem yang terencana mampu menekan pemborosan dan meningkatkan efisiensi.
Pengawasan rutin dan pelatihan petugas memperkuat penerapan strategi di lapangan. Dengan pengendalian stok yang baik, layanan MBG berjalan lebih stabil dan berkualitas.

